Minat Generasi Muda pada Pertanian Terus Menurun - Young Farmer Extension

Jumat, 01 September 2017

Minat Generasi Muda pada Pertanian Terus Menurun


Minat dan partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian terus menurun. Ada sejumlah penyebab, seperti pertanian dianggap tidak mampu menopang masa depan, akses lahan dan modal yang terbatas, dan minimnya berbagai dukungan lain bagi generasi muda. Ini menyebabkan potensi pertanian tidak bisa digarap optimal.

Demikian hal yang mengemuka dalam workshop tentang kaum tani dan generasi muda di Jakarta, Selasa (15/11). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari penelitian Mondelez Indonesia bersama dengan Universitas Gadjah Mada dan SurveyMETER pada enam kabupaten di Sumatera dan Sulawesi.

Menurut guru besar UGM Irwan Abdullah, dari penelitian yang dilakukan pada petani kakao, memperlihatkan rendahnya partisipasi kaum muda baik yang bekerja secara langsung ataupun yang membantu orang tua atau pihak lainnya. Petani kakao masih didominasi oleh petani dengan lahan kecil yang berusia di atas 40 tahun.

Disebutkan, partisipasi kaum muda yang bekerja langsung di sektor kakao pada kelompok usia 18-24 tahun sebesar 4% dan kelompok 25-31 tahun sebesar 21%. Adapun persentase keterlibatan kaum muda untuk membantu orang tua/pihak lainnya di sektor pertanian kakao juga menunjukkan angka rendah. Pada kelompok usia 18-24 tahun dan 25-35 tahun partisipasi hanya sebesar 31% dan 25%. “Potensi pertanian Indonesia tidak diiringi ketertarikan dan partisipasi kaum muda di sektor pertanian kakao yang dapat berdampak pada keberlanjutan sektor ini,” katanya.

Nono Rusono dari Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas menyebutkan ada beberapa kendala yang dihadapi generasi muda dalam pertanian, seperti akses terhadap sumber lahan yang terbatas, akses terhadap pelayanan finansial juga sedikit, dan minimnya akses terhadap pasar serta teknologi baru untuk berpartisipasi dalam rantai nilai tambah pertanian. “Ini yang menyebabkan generasi muda melihat pertanian menjadi sektor yang tidak menjanjikan. Kondisi ini tidak saja dialami agribisnis kakao, tetapi hampir semua subsektor pertanian,” ujarnya. Hal itu belum termasuk menurunnya minat lulusan sarjana pertanian yang mau bekerja di sektor pertanian.

Menurut Siswoyo yang juga Kepala Bidang Penyelenggaraan Pendidikan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kemtan mengatakan untuk menarik minat generasi muda maka perlu diberikan pelatihan dan insentif dalam aktivitas pertanian. Salah satu program yang sedang digalakkan adalah Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).

Heriyanto/HS

Sumber : http://surveymeter.org/read/366/minat-generasi-muda-pada-pertanian-terus-menurun


14646


1 komentar:

  1. Nama: rizal musthofa
    Nim: 16/398863/pn/14834
    Kelompok 5

    Nilai berita
    1. Proximity
    Artikel ini dekat dengan petani karena kaitannya dengan regenerasi petani
    2. Important
    Artikel ini penting bagi petani agar pemuda semakin berminat dibidang pertanian
    3. Prominence
    Disampaikan oleh lembaga yang dapat dipercaya
    4. Development
    Artikel ini membahas tentang mwnurunya minat pertania kemudian dibuat program pwmp untuk menumbuhkan minat usaha pertanian

    Nilai penyuluhan
    1. Ada ide yang di sampaikan
    Artikel ini terdapat ide bagaimana pembangunan wirausaha pertanian
    2. Ada sasaran
    Sasaran dalam artikel ini adalah generasi muda
    3. Ada manfaat
    Sasaran dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi permasalhan yang ada

    BalasHapus